Rabu, 19 Maret 2014

LP & ASKEP CVA (WINDA)


LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN KASUS CVA BLEEDING

I.Definisi
1.                  CVA adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh terhentinya suplay darah ke otak.
2.                  CVA adalah sindroma klinis awalnya timbul mendadak, progresif cepat berupa neurologis fokal atau globalnya berangsur 24 jam lebih atau langsung menimbulkan kematian dan semata – mata oleh gangguan peredaran darah ke otak non traumatik.
3.                  CVA adalah salah satu manifestasi klinis neurologi yang umumnya timbul secara mendadak sehingga akibat adanya gangguan suplay darah ke otak.

II.Etiologi
Stroke biasanya disebabkan oleh :
1.                  Trombosis (bekuan darahdi dalam pembuluh darah otak )
-Penyebab trombosis aterasklerasis cerebral, perlambatan sirkulasi cerebral.
2.                  Embolisme  cerebral
- Bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari bagian tubuh lain.
- Penyabab embolisme cerebral
·         Endokarditis
·         Penyuluhan jantung reumatik
·         Infark miokard
·         Penyakit katub aorta atau mitral
3.                  Iskemia cerebral
-Penurunan aliran darah ke oatak
-Penyebab iskemia cerebral : kontriksi adenoma pada arteri yang mensuplay darah ke otak.
4.   Hemorargik cerebral
      - Pecahnya pembuluh darah cerebral dengan peredaran ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak.
§  Hemorargik cerebral di bagi menjadi 2 :
a.Hemorargik extradural
- Kedaruratan bedah neura yang memerlukan perawatan segera.
b.Hemorargik  subdural
- Hemorargik sub aracnoid (dapat terjadi karena trauma)
Hemorargik intra serebral ( dapat disebabkan oleh hipertensi dan aterasklerasis cerebral ).
IV. Manifestasi klinis
a.    Defisit lapang dada
1.Hematarium hemia hopsia
-Tidak dapat mengenali orang atau obyek di tempat.
-Kerusakan menilai gerak.
2.Kehilangan penglihatan perifer
-Kesulitan melihat pada malam hari.
-Tidak menyadari obyek atau batas obyek.
b.    Defisit motorik
-Hemiparesis : kelemahan wajah lengan dan kaki pada sisi yang sama.
-Hemiplegia : paralisis pada salah satu sisi karena lesi pada sisi otak yang berlawanan.
-Afaksia : berjalan tidak mantap atau tegak tidak mampu menyatukan kaki, perlu dasar berdiri yang luas.
c.    Defisit sensori
-Paralisis (terjadi perlawanan pada sisi lesi ).
-Kesemutan pada bagian tubuh (kaki ).
-Kesulitan pada persepsi.
d.    Defisit verbal
1.         Afasia Expresif
Tidak mampu membentuk kala yang dipahami, mungkin mampu bicara tapi dalam respon kala tunggal.
2.    Afasia Reseptik
Tidak dapat atau mampu memahami kata yang dibicarakan, mampu bicara tapi tidak masuk akal.
3. Afasia Global
Kombinasi baik, afasia reseptik dan ekspresif.
e.    Defisit Kognitif
-Kehilangan memori jangka pendek dan panjang.
-Penurunan lapangan perhatian.
-Kerusakan kemampuan → berkonsentrasi.
-Penurunan penilaian.
f.     Defisit emosional
-Kehilangan kontrol diri.
-Labilitas emosional.
-Depresi.
-Menarik diri.
-Perasaan isolasi.
V. Komplikasi
1. Hidrosepalus.
2. Disritmia.
3. Afasia.
4. Hemiparese/ paraparese.

VI.Pemeriksaan diagnostik
1.                  Laboratorium
2.                  CT scan
3.                  EKG
4.                  GDA

VII. Penatalaksanaan.
                        Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah posisi tubuh sesuai kebutuhan pasien serta melakukan latihan ROM pasif dan aktif :
1.     Pengaturan posisi tubuh sesuai kebutuhan pasien. Pengaturan posisi dalam tingkat gangguan mobilisasi, seperti semi flower. Sim, trendelembrug, dorsal recumbent, lithotomi dan genupectrocal.
1.       Posisi semifowler.
Posisi setengah duduk atau duduk dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernafasan pasien.
2.         Posisi SIM
Posisi miring kekanan dan ke kiri. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan memberikan obat ke anus ( subositorial ).
3.         Posisi Trendelenburg
Pada posisi ini, pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari pada kaki. Hal ini untuk memperlancarkan peredaran darah ke otak.
4.         Posisi Dorsal Recumbent
Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan ke dia lutut frekuensi (ditarik atau direnggangkan ) di atas tempat tidur. Posisi ini untuk merawat dan memeriksa genetalia serta proses persalinasi.
5.         Posisi Lithotomi.
Pasien berbaring terlentang dengan mengangkat ke-2 kaki dan ke atas bagian perut. Posisi ini untuk memeriksa genetalia  dan memasang alat kontrasepsi.

6.         Posisi Ganupectoral
Pasien menungging dengan ke-2 kaki ditekuk dan dad menempel pada bagian alas tempat tidur. Di lakuakan untuk memriksa daerah rectum dan sigmoid.
7.    Latihan ROM pasif dan aktif.
Pasien yang mobilisasi sendinya terbatas karena penyakit diabilitas atau trauma. Untuk itu pasien harus latihan untuk memelihara dan mempertahankan kekuatan otot serta memelihara mobilisasi persendian.
1.                  Fleksi dan kstensi pergelangan tangan.
Dengan cara pergelangan tangan pasien dengan satu tangan yang lain memegang pergelangan tanganpasien di tekuk ke depan sejauh mungkin.
2.                  Fleksi dan ekstensi siku
Dengan cara meletakkan tangan di siku pasien dan pegang tangan lainnya dan di tekuk siku pasien sehingga tengannya mendekati bahu.
3.                  Pronasi dan supinasi lengan bawah
Dengan cara meletakkan tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan lain.
4.                  Pronasi fleksi bahu
Dengan letakkan tangan satu perawat di ats siku pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya. Angkay posisi pasien dengan tangan semula.
5.                  Infeksi dan efersi kaki.
Dengan cara putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya dan kembalikan ke posisi yang semula.
6.                  Fleksi dan ekstensi pergelangan kaki
Dengan cara letakkan tangan perawat pada telapak kaki pasien dengan satu tangan lainnya diatsa pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rileks.
7.                  Fleksidan ekstensi lutut
Dengan cara meletakkan tangan dibawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan tangan yang lain, angkat, tekuk pada lutut dan pangkal panitia.
8.                  Rotasi pangkal pan
Dengan cara letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan yang lain di atas lutut. Putar kaki menjauhi perawat putar ke arah perwat.
9.                  Aduksi dan adduks pangkal paha
Dengan cara letakkan satu tangan perawat dibawah lutut pasien dengan satu tangan pada tumit.

VIII. Diagnosa Keperawatan
1.                  Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan kekuatan otot.
2.                  Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan TIK.
3.                  Gangguan pola nafas berhungan dengan defusi.
4.                  Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler.

IX. IntervensiKeperawatan
1.                  Dx I Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan kekuatan otot.
1.    BHSP
R/ membina hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien.
2.    Ajarkan kepada keluarga untuk membantu pasien memenuhi aktivitasnya.
R/ agar kebutuhan px terpenuhi.
3.    Lakukan latihan gerak aktif dan pasif pada semua ekstremitas. 
R / memaksimalkan atrofi otot.
4.    Bantu pasien untuk menggerakkan otonya.
R/ untuk mencegah terjadinya resiko kelumpuhan otot.
5.    Kaji skala mobilitas
R / untuk mengetahui tingkat mobilitas yang dilakukan pasien.
6.                       Kolaborasi dengan tim medis dan fisiko terapi.
R / untuk mendapat terapi yang tepat sehingga mempercepat proses penyembuhan.
7.                       Observasi TTV
R/ untuk memantau keadaan umum pasien.

8.    Dx II Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan TIK.
1. BHSP
R/ membina hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien.
2. Pantau TTV
R/ untuk mengetahui perkembangan pasien.
3. Berikan lingkungan yang nyaman dan tenang kepada pasien.
R/ untuk mengurangi stress dan meningkatkan rasa nyaman kepada pasien.
4. Kaji skala nyeri pasien.
R/ mengetahui tingkat ambang atas nyeri pasien.
5. Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi.
R/ untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien.
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat analgesik dan anti hipertensi.
R/ analgesik untuk mengurangi rasa nyaman nyeri.
Anti hipertensi untuk mengurangi tekanan darah.

7.     Dx III Gangguan pola nafas berhubungan dengan defusi.
1.  BHSP
R/ membina hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien.
2.  Memberi O masker atau nasal kanul.
R/ memenuhi kebutuhan O pasien.
3.  Observasi TTV
R/ memantau keadaan pasien.
4.  Lakukan suction.
R/ untuk membersihkan jalan nafas dari skret.
5.  Kolaborasi denga  tim medis dalam pemberian O.
R/ memenuhi kebutuhan O.

6.    Dx IV Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler.
1.    BHSP
R/ membina hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien.
2.    Kaji tingkat kemampuan pasien dalam berkomunikasi.
R/ mengetahui sejauh mana kemampuan pasien dalam berbicara.
3.    Latih pasien berbicara dan catat respon pasien.
R/ meningkatkan kemampuan pasien dalam berkomunikasi.
4.                       Libatkan keluarga untuk melatuh bicara.
R/ meningkatkan kemampuan komunikasi pasien.

X. Daftar pustaka 
1. Asuhan Keperawatan persyarafan hal 49.
2. kapita Selekta Ilmu Kedokteran.
3. keperawatan Medikal Bedah. Bruner and Suddart

STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung                                                                            FORMAT PENGKAJIAN
                                                                                                                                                 DI INSTALASI GAWAT DARURAT
066144
                                                                                                                                               
 NO. MR : 
DATA IDENTITAS SOSIAL PASIEN
Nama Lengkap (Nama sendiri)
Sex
Umur /Tgl lahir
Ny. M


P
54
Alamat Pasien (Menurut KTP/SIM) : plandaan kec. Kedungwary t.agung
No. KTP/SIM :
Jln/Dsn :
Kel/Desa :plandaan
Kec. : kedungwaru
Kodya/Kab. : Tulungagung

Agama
Suku
Bangsa
Kasus Polisi
Islam


Jawa
Indonesia
-
Status Perkawinan
Jenis Pembayaran
Pendidikan
Pekerjaan
Kawin


Umum

SD
Mengurus rumah tangga
Cara Datang
Transportasi ke IRD
Komunikasi
Pasien datang dengan baik mobil diantar keluarganya.


Naik mobil
Baik
Kejadian tgl :  28 – 02 - 2014                    Jam : 13.00                      WIB                           Di rumah

Datang di IRD tgl :   03 – 03 -2014          Jam :  20.30                      WIB

Keadaan Pra Hospitalisasi : GCS : 4 – 5 – 6 Tensi:  140/ 80 mmHg, Nadi : 84x/mnt
Pernafasan  : 24 x/mnt, Suhu : 36 °C
Tindakan Pra Hospital :
infus
 
RJP                                                                 Bebat                                 ETT                                    Penjahitan
Trakeostomi              NGT                          Bidai                                  Pipa oro/naso
obat
O2                                                                  Kateter                               Suetion                               Pharingial
Dll…………….                                                   Urine

TRIAGE : Jam 20.30 WIB oleh perawat
Keluhan Utama
(Subyektif) :ekstremitas sinistra lemah
S.ax  : 36°C
S.rec : -  °C
N : 84x/mnt
T : 140/80 mmHg

P : 24 x/mnt
(Pediatri)
BB : 155Kg

Riwayat Penyakit :
1.                  
≠ ada
DM                  - Dll
2.                   PJK                  
3.                   Asma                           
tidak
Riwayat Alergi :       Ya                            Lain - lain
Kategori Triage :
P1                P2                P3                PO

sedang
Keadaan Umum ; (Obyektif) :       Baik                                                                                 Buruk

4.                    
Pernafasan : (B)
simetris
Gerak  dada
                             Asunetris
normal
Pernafasan : (B)
5.                    
6.                   Retractive
7.                   Kusmaul
8.                   Dangkal
9.                   Trachypnoe
Sirkulasi : (C)
N.Carotis :………./mnt
N.Radial  :………./mnt
normal
Kulit Muskulo :
10.                
11.               Jaundice
12.               Cyanosis
13.               Pucat
14.               Berkeringat
15.               Akral…………..
GCS : 4-5-6


R.Mata      : 4
R.Verval   : 5
R.Motorik : 6


Total       : 15
















Pemeriksaan Fisik (Assasment)                                                                         Keterangan
    kepala : bersih, pnyebaran merata, rambut beruban.
Mata : simetris, konjungtiva anemis.
Hidung : bersih.
Telinga : simetris.
Jam : 21.00
Pemeriksaan : Lab / Foto / ECG / Lain – lain
Laboratorium
Ekg
GDA









Diagnosa : cva bleeding
Jam
21.45
Terapi / Tindakan / Konsul
Infus RL
Injeksi 2x 50g (IV)
Jawaban / catatan











Jam keluar IRD : 23.00 WIB

MRS
Tindakan Lanjut
KRS                              PP               D                Operasi             Pindah ke bag……..   Lain – lain ……….

Tanggal : 03 -03-2014

Nama Perawat : Winda kharisma putri









Tanda Tangan
































ANALISA DATA


Nama Pasien                      : NY.M
Umur                                    : 54 th
No. Register                       : 066144


KELOMPOK DATA


MASALAH

KEMUNGKINAN PENYEBAB
1.                   Ds : pasien mengatakan ekstremitas sinistra lemah.
  Do : -  k/u lemah 
                             5      3
                       5         3                
2.                   TTV :
TD : 140/80                        
N : 84
S : 36
3.                   GCS : 4-5-6
4.                   Pasien bedres total









5.                   Ds : pasien sering bertanya tentang keluhan penyakitnya.
Do : - k/u lemah
- pasien gelisah
-pasien banyak bertanya pada perawat











Penekanan pada frontalis

Fungsi motorik menurun

Kelemahan otot

Immobilisasi

gg. mobilisasi fisik









Cva bleeding

Penekanan frontalis

Penurunan fungsi motorik

Penurunan kekuatan otot

Mobilitas fisik

Kurang pengetahuan

Gangguan cemas
Gangguan mobilisasi fisik

















gg.cemas












DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Nama Pasien      : Ny.M
Umur                    : 54
No. Register       : 066144


NO

TANGGAL MUNCUL

DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL TERATASI
TTD
1.










2.
27-02-2014










27-02-2014
Gg. mobilisasi fisik berhubungan dengankekuatan otot, ditandai dengan :
Ds : pasien mengatakan ekstremitas sinistra lemah.
Do : -  k/u lemah          5        3
                                      5     3
6.                   TTV :
TD : 140/80                        
N : 84
S : 36
7.                   GCS : 4-5-6
8.                   Pasienbedres total
9.                   Sadar (+)

Ds : pasien sering bertanya tentang keluhan penyakitnya.
Do : - k/u lemah
- pasien gelisah
-pasien banyak bertanya pada perawat






 
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama pasien        : Ny.M
Umur                    : 54 th
No. Register                   : 066144

NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
KRITERIA STANDART
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
TANDA TANGAN
1.



























2.
Gg. mobilisasi fisik berhubungan dengan kekuatan otot, ditandai dengan :
Ds : pasien mengatakan ekstremitas sinistra lemah.
Do : -  k/u lemah          5    3
                                  5     3
-         TTV :
TD : 140/80            
N /s 84/36
-         GCS : 4-5-6
-         Pasien bedres total
-         Sadar (+)









Ds : pasien sering bertanya tentang keluhan penyakitnya.
Do : - k/u ekstremitas lemah
- pasien gelisah.
-pasien banyak bertanya pada perawat.
- pasien bedres.
- tonus otot     5        3
                      5       3          



·     Jangka pendek
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x3 jam tangan dan kaki sudah bisa di angkat dengan tatanan cukup.
·     Jangka panjang
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 5x6 jam tangan dan kaki normal kembali.










·      Jangka pendek
Setelah dilakukan terapi keperawatan 2x3 jam pasien cemasnya berkurang.
·     Jangka panjang
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 5x6 jam cemas hilang.
-   k/u baik
-  Aktivitas normal mandiri
-  Fungsi otot baik
-   Tonus otot
      5         5
      5      5















-  Cemas hilang.
1.       BHSP
2.       Ajarkan latihan gerak aktif dan pasif.
3.       Kolaborasi dengan fisioterapi.
4.       Kolaborasi dengan tim medis.
5.       Libatkan keluarga dalam latihan.














1.  BHSP.
2.  Beri wawasan pasien tentang penyakitnya.
3.  Beri motivasi bahwa penyakitnya dapat sembuh
4.  Dorong semangat pasien untuk melaksanakan terapi penyembuhan.

1.     Membina hubungan saling percaya antara perawat dengana pasien.
2.     Mengetahui perkembangan pasien.
3.     Mencegah resiko decubitis.
4.     Mempercepat penyembuhan pasien.
5.     Mempercepat penyembuhan pasien.




1.  Membina hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien.
2.  Menambah wawasan pasien.
3.  Meningkatkan keyakinan pasien.
4.  Mencegah kecemasan yang terlalu berat.




































III. Patofisiologi
Emboli trombosis serebral – bekuan darah / CVA
Udara, fragmentasi lemak

Obstruksi pada otak


 
Meningkatnya tekanan perifer dan reduksi aliran darah


 
Odem serebral







 
Gg. Nyaman nyeri           pusing               TIK                                      Cva infark / bleeding


 
                                                                                                                                                         
B1 (Breating )                       B2 ( Bllod )                           B3 (Brain )                            B4 (Bladder )                                    B5 (Bawel )                           B6 (Bone )
Tekanan pd medula                         suplay O2 ke otak                suplay O2 ke otak                penekanan syaraf             fungsi syaraf                         penekanan pada
oblongata                                                                                                                               parasimpatis                          glosofomingeal                     frontalis
                                                hipoksia serebral                  iskemia                                                                                                                                                         
                                                                                                                                                Fungsi vesika urinaria            reflek vogal                           fungsi motori
Disfungsi organ                    odem serebral                       penekanan ensefalon                                                                                                                      
Pernafasan                                                                                                                             respon berkemih                  intake berkurang                  kelemahan otot                                                                                                                                            kurang                                                                                   
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan
 
Perukaran O2 terganggu      gg. Perfusi jaringan              kerusakan syaraf                                                                                                                  immobilisasi
dan CO2 terganggu              serebral                                  neurologis                             retensi urine                                                                                                                                                    suplay darah ke prifer                                                      
Resiko cedera
 
gg.mobilitas fisik
 
gg.eliminasi urine
 
gg.komunikasi verbal
 
Pertukaran gas
 
                                                                                                                                                           
                                                Hipoksia jaringan                
                                                                                     
gg.perfusi jaringan perifer
 
gg.kesadaran
 
Paru berusaha                                                          
Mengeluarkan CO2                                                                                     
 

Ekspansi paru tdk teratur                                                               

gg.pola nafas
 
                                               

                        TINDAKAN KEPERAWATAN                                                                               CATATAN PERKEMBANGAN


Nama Pasien : Ny. M                            Umur             :  54  No. Register       : 066144                                              Kasus  : CVA


NO


NO. DX
TANGGAL/
JAM

IMPLEMENTASI
TANDA TANGAN
TANGGAL/
JAM

E V A L U A S I
TANDA TANGAN
1.

























1














2
03-03-2014
Jam 22.00













Jam 22.00
1.   Membina hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien
2.   TTV =
TD :140/80  N/S : 84/36
3.   Mengkaji kekuatan otot       melatih mengangkat tangan dan kaki
4.   Injeksi citicolin 1 amp
5.   Memberikan posisi yang nyaman
6.   Mengajarkan melatih mika (miring kanan dan kiri )
7.   Mobilisasi mengangkat tangan dan kaki yang lemah



1.   Membina hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien
2.   Memberi penjelasan kepada pasien tentang penyakitnya yang di derita
3.   Memberitahu pasien prognosi penyakitnya
4.   Memberikan informasi tindakan atau penanganan penyakitnya
5.   Berkolaborasi dengan tim medis
-          Injeksi citicolin 1 amp
6.        

03-03-2014
Jam 22.00












Jam 22.00

S : pasien mengatakan anggota gerak kiri lemas
O : keluhan utama membaik, ekstremitas sinistra       5         4
                 5      4
A :
P : rencana tindakan di lanjutkan








S : pasien mengatakan pikiran lebih tenang
O :-  keluhan utama membaik
-          Pasien tampak tenang
-          Wajah rileks
A : masalah teratasi
P : rencana dihentikan

                                                                                                                                                                                                                                                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar