LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN DAN
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN
KASUS DECOMPENSASI CORDIS
DI RUANG IGD
RSUD DR ISKAK
TULUNGAGUNG
DI SUSUN OLEH :
TRI ANDRI PUSPITA RINI
NIM : 02.12.037
STIKes HUTAMA ABDI
HUSADA
PRODI DIII KEPERAWATAN
TINGKAT II A
TAHUN AJARAN 2013 /
2014
LAPORAN
PENDAHULUAN PADA KLIEN DENGAN KASUS DEKOMPENSASI CORDIS DI RUANG IGD RSUD Dr.
ISKAK TULUNGAGUNG
I.
DEFINISI
Decompensasi Cordis adalah kegagalan jantung
dalam upaya mempertahankan peredaran darah
sesuai dengan kebutuhan tubuh. (Dr. Ahmad Ramali, 1994)
Decompensasi Cordis adalah suatu keadaan
dimana terjadi penurunan kemampuan
fungsi kontraktilitas yang berakibat pada penurunan fungsi pompa jantung.
(Tabrani, 1998: Price, 1995)
II.
ETIOLOGI
Mekanisme fisiologi yang menyebabkan timbulnya decompensasi cordis adalah keadaan-keadaan yang
meningkatkan beban awal, beban akhir atau yang menurunkan kontraktilitas miokardium
dapat menurun pada infark miokard atau kardiomiyopati.
Faktor lain yang dapat menyebabkan jantung
gagal sebagai pompa adalah gangguan pengisian ventrikel (stenosis katup atrio ventrikuler),
gangguan pada pengisian dan injeksi ventrikel (peri carditis konstriktif dan temponade
jantung). Dari seluruh penyebab tersebut diduga yang paling mungkin terjadi adalah
pada setiap kondisi tersebut mengakibatkan pada gangguan penghantaran kalsium
di dalam sarkomer atau di dalam sistesis atau fungsi protein kontraktil.
(Price, Sylvia. A. 1995)
III.
PATOFISIOLOGI
Hypertensi penyakit kongenital
Beban pre load meningkat
Gagal jantung
Frekwensi jantung, aliran
balik vena meningkat
Kebutuhan O2 meningkat
Gangguan
oksigenasi Penurunan cardiac
output
Aliran
ke jantung inadekuat Aliransistemik Preload meningkat
Aliran
O2 menurun Alirandarahkeginjal Tekanan vena pulmo
Intoleransi aktivitas Produksi renin angiotensin
Bendungan pada paru
Retensi Na, K Pola nafas inefektif
Edema
Peningkatan aliran balik vena
Bendungan vena sistemik
Peningkatan tekanan vena porta
Cairan terdorong keluar rongga abdomen
Kelebihan volume cairan Acites
IV.
MANIVESTASI
KLINIS
Dampak dari cardiac output dan kongesti yang
terjadi system vena / system pulmonal, antara lain:
1. Lelah
2. Angina
3. Cemas
4. Oliguri,
penurunan aktivitas GI
5. Kulit
dingin dan pucat
Tanda
dan gejala yang disebabkan oleh kongesti balik dari ventrikel sinistra, antara
lain:
1. Dyspnea
2. Batuk
3. Orthopea
4. Rales
paru
5. Hasil
X-ray memperlihatkan kongesti paru
Tanda dan gejala kongesti balik ventrikel
dextra, antara lain:
1. Edema
perifer
2. Distensi
vena leher
3. Hati
membesar
4. Peningkatan
central venous pressure (CPV)
V.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Foto
polos dada
a. Proyeksi
A-P; tonus pulmonalis menonjol, pinggang jantung hilang, Cefalisasi arteria pulmonalis.
b. Proyeksi
RAO; tampak adanya tanda-tanda pembesaran ventrikel dextra.
2. EKG
Irama
sinus atau atrium fibrilasi, gelombang mitral yaitu gelombang P yang melebar serta
berpuncak dua serta tanda RVH, LVH jika lanjut usia cenderung tampak gambar
atrium fibrasi.
VI.
PENATALAKSANAAN
1. Meningkatkan
oksigenasi dengan pemberian oksigenasi + menurun konsumsi oksigen melalui istirahat
atau pembatasan aktivitas.
2. Memperbaiki
kontraktilitas jantung
·
Mengatasi keadaan gangguan reversible,
termasuk firoksikosis, miksedemia + aritmia
·
Digitalisasi
3. Menurunkan
beban jantung
·
DIIT rendah garam, diuretic, vasodilator
VII.
KOMPLIKASI
Komplikasi
dari decompensasi cordis adalah:
1. Syok
kardiogenik
2. Episode
trombo emboli
3. Efusi
dan tamporiade pericardium
VIII.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
a. Gangguan
oksigenasi b/d perubahan membrane kapiler alveolus
b. Intoleransi
aktivitas b/d ketidakseimbangan antara suplay O2 / kebutuhan
IX.
INTERVENSI
Dx
I
Gangguan
oksigenasi b/d perubahan membrane kapiler alveolus
1. Auskultasi
bunyi nafas, catat krekels, mengi
R/
untuk menyatakan kongesti paru / akumulasi secret
2. Pertahankan
posisi tidur dengan posisi semi fowler
R/
untuk menurunkan konsumsi O2
3. Kolaborasi
pemberian O2
R/
untuk meningkatkan konsumsi O2 alveolar yang dapat menurunkan hipoksemia jaringan
4. Monitor
RR
R/
untuk mengetahui perkembangan pola nafas
Dx
II
Intoleransi
aktivitas b/d ketidakseimbangan antara supply O2 / kebutuhan
1. Pemeriksaan
TTV sebelum dan segera setelah aktivitas, terutama untuk px yang menggunakan
vasodilator
R/
untuk hipotensi orto static dapat terjadi dengan aktivitas karena efek obat
2. Catat
respon kardio pulmonal terhadap aktivitas
R/
untuk penurunan miokardium
untuk meningkatkan volume secukupnya selama aktivitas
3. Kaji
penyebab kelemahan : pengobatan, nyeri, obat
R/
untuk mengetahui efek samping obat :nyeri, program penuh stress memerlukan
energy dan penyebab kelemahan
4. Mempertahankan
posisi tirah baring
R/
untuk istirahat cukup
X.
DAFTAR
PUSTAKA
1. A.
Aziz Alimul Hidayat, 2006 pengantar, Kebutuhan Dasar Manusia apical konsep prosedur
keperawatan, Jakarta, Salemba Medika.
2. Guyton,
Arthur C. 1996. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Jakarta EGC.
3. WWW.
Google. LP Dekompensasi Cordis. Html.
STIKes Hutama Abdi Husada
Tulungagung FORMAT
PENGKAJIAN
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
NO. MR :
DATA
IDENTITAS SOSIAL PASIEN
Nama Lengkap (Nama sendiri)
|
Sex
|
Umur /Tgl lahir
|
|
Tn. H
|
|
Laki-laki
|
28 Th
|
Alamat Pasien (Menurut KTP/SIM)
|
|||
No. KTP/SIM : -
Jln/Dsn
: Demuk
Kec.
: Pucanglaban
Kodya/Kab. :
Tulungagung
|
|||
Agama
|
Suku
|
Bangsa
|
Kasus Polisi
|
Islam
|
Jawa
|
indonesia
|
-
|
Status Perkawinan
|
Jenis Pembayaran
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
Sudah Kawin
|
Umum
|
SMA
|
Wiraswasta
|
Cara Datang
|
Transportasi ke IRD
|
Komunikasi
|
|
Dibawa oleh keluarga
|
|
Mobil
|
Bahasa Jawa
|
Kejadian tgl :
27-02-2014
Jam : 08.00 WIB Di : IGD RSUD Dr. Iskak
|
|||
Datang di IRD tgl : 27-02-2014 Jam : 08.20 WIB
|
|||
Keadaan Pra Hospitalisasi : GCS : 4-5-6 Tensi : 120/90 mmHg
Nadi : 82 x/mnt
Pernafasan : 25
x/mnt, Suhu : 36 °C
Tindakan Pra Hospital :
RJP Infus √ Bebat ETT
Penjahitan
Trakeostomi
NGT
Bidai
Pipa oro/naso
O2 √ Obat √ Kateter √ Suetion Pharingial
Dll…………….
Urine
|
|||
TRIAGE : Jam ……..WIB oleh perawat
Keluhan Utama
(Subyektif)
Px mengatakan sesak nafas sering kambuh sejak 2 bulan yang
lalu, sesak bertambah bila hanya tidur menggunakan 1 bantal.
|
S.ax : 36 °C
S.rec : - °C
|
N : 82 x/mnt
T : 120/90 mmHg
|
|
P : 25 x/mnt
|
(Pediatri)
BB : - Kg
|
||
Riwayat Penyakit :
-
DM
-
PJK - Dll
-
Asma - Tidak ada √
|
|||
Riwayat Alergi :
Ya Tidak √
Lain – lain
|
Kategori Triage :
P1
P2 P3 PO
|
||
Keadaan Umum ; (Obyektif) : Baik Sedang Buruk
|
|||
-
k/u lemah, tampak sesak, lemas, px
sadar
|
Pernafasan : (B)
Gerak dada
Simetris √
Asimetris
Pernafasan : (B)
-
Normal
-
Retractive
-
Kusmaul
-
Dangkal
-
Trachypnoe
|
Sirkulasi : (C)
N.Carotis : - x/mnt
N.Radial : 82 x/mnt
Kulit Muskulo :
-
Normal
-
Jaundice
-
Cyanosis
-
Pucat
-
Berkeringat
-
Akral hangat
|
GCS :
R.Mata : 3
R.Verval : 4
R.Motorik : 5
Total : 12
|
Pemeriksaan Fisik (Assasment)
Keterangan
|
||
Jam :
|
Pemeriksaan : Lab / Foto / ECG / Lain – lain
|
|
Diagnosa : Dekompensasi Cordis
|
||
Jam
|
Terapi / Tindakan / Konsul
|
Jawaban / catatan
|
Jam keluar IRD :
|
||
Tindakan Lanjut
KRS MRS
√ PP D Operasi Pindah ke bag Lain – lain …………
|
||
Tanggal
Nama Perawat :
|
Tanda Tangan
|
ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn. H
Umur : 28 Th
No. Register : 234789
KELOMPOK
DATA
|
MASALAH
|
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
|
Ds
: px mengatakan sesak nafas
Do
: - k/u lemah, tampak sesak, lemas, px sadar
-TTV : TD:120/90 mmHg
S: 36oC
N: 82 x/mnt
RR: 25 x/mnt
-terpasang
nasal kanul
Ds
: px mengatakan untuk beraktivitas badan masih terasa lemas
Do
: -k/u lemas, sadar, tampak pucat
-TTV : TD : 120/90 mmHg
N : 82 x/mnt
S : 36oC
RR : 25 x/mnt
-terpasang infus RL7tts/mnt
-terpasang kateter
|
Gx. Pemenuhan
kebutuhan oksigenasi
Gx. Intoleransi
aktivitas
|
Hypertensi penyakit
kongenital
Beban preload
meningkat
Gagal jantung
Frekuensi jantung
aliran balik vena
Kebutuhan O2
meningkat
Gx.
Pemenuhan kebutuhan oksigenasi
Hypertensi penyakit
kongenital
Beban preload
meningkat
Gagal jantung
Frekuensi jantung
aliran balik vena
Kebutuhan O2
Penurunan kardiak
output
Aliran ke jantung
inadekuat
Aliran O2
Gx.
Intoleransi aktivitas
|
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. H
Umur : 28 Th
No. Register : 234789
NO
|
TANGGAL MUNCUL
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TANGGAL TERATASI
|
TTD
|
1.
2.
|
27-02-2014
27-02-2014
|
Gx. Oksigenasi b/d perubahan
membrane kapiler alveolus
Ds : px mengatakan sesak nafas
Do : -k/u lemah, tampak sesak, lemas, px sadar
- TTV : TD : 120/90 mmHg
S : 36oC
N : 82x/mnt
RR: 25x/mnt
-terpasang nasal kanul
Gx. Intoleransi aktifitas b/d
ketidakseimbangan antara suplay O2 dengan kebutuhan
Ds : px mengatakan untuk beraktivitas badan masih terasa
lemas
Do : -k/u lemas, sadar, tampak pucat
-TTV : TD :
120/90 mmHg
S : 36oC
N
: 82x/mnt
RR: 25x/mnt
-terpasang
infus RL 7tts/mnt
-terpasang
kateter
|
|
|
RENCANA
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
Tn. H
Umur :
28 Th
No. Register :
234789
NO
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
KRITERIA STANDART
|
RENCANA TINDAKAN
|
RASIONAL
|
TTD
|
1.
2
.
|
Gangguan oksigenasi berhubungan dengan perubahan
membrane kapiler alveolus
Ds : px mengatakan sesak nafas
Do
: -k/u lemah, tampak sesak, lemah, px sadar
-TTV :
S : 36oC
N : 82 x/mnt
RR : 25 x/mnt
-terpasang nasal kanul
Gangguan
intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplay O2
dengan kebutuhan
Ds
: px mengatakan untuk beraktivitas badan masih terasa lemas
Do
: -k/u lemas, sadar, tampak pucat
-TTV :
TD : 120/80
S : 36
RR : 25
-terpasang infus RL 7tts/mnt
-terpasang kateter
|
Jangka pendek : setelah dilakukan tindakan 1x6 jam
sesak nafas berkurang
Jangka panjang : setelah dilakukan tindakan 1x24
jam sesak nafas hilang
Jangka pendek : setelah dilakukan tindakan 1 x 6
jam px dapat duduk sendiri
Jangka panjang : setelah dilakukan tindakan 1 x 24
jam px dapat berjalan sendiri
|
-
k/u baik
-
TTV normal
-
Sesak nafas hilang
- k/u baik
-
wajah tidak pucat
-
aktivitas dapat dilakukan sendiri
-
tidak lemas
-
TTV normal
-
tonus otot normal
|
|
|
|
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Tn. H
Umur : 28 Th No.
Register : 234789 Kasus
:Dekompensasi Cordis
NO
|
NO. DX
|
TANGGAL/
JAM
|
IMPLEMENTASI
|
TANDA TANGAN
|
TANGGAL/
JAM
|
E V A L U A S I
|
TANDA TANGAN
|
1.
2.
|
1
2.
|
|
TD : 120/80 mmHg
S : 36o C
N : 84 x/mnt
RR : 22 x/mnt
1. Menyapa dan memberi salam pada pasien
2.
Menannyakan kepada pasien apakah sudah bisa melakukan aktivitas
3.
Mengobservasi TTV
TD : 120 / 80 mmHg
S
: 36oC
N
: 84 x/mnt
RR : 22 x/mnt
|
|
|
S : px
mengatakan sesak sudah mulai berkurang
O : k/u
lemas, tidak sesak, tidak pucat, terpasang infus RL 7 tetes/mnt, terpasang
kateter, terpasang nassal kanul 5 ltr/mnt
A : gx
pemenuhan kebutuhan O2 teratasi sebagian
P :
intervensi dilanjutkan
-
Obs. Keluhan px
-
Obs. RR
-
Obs. O2
-
Obs. TTV
-
Kolaborasi dengan tim medis
S ; px
mengatakan untuk beraktivitas badan masih terasa lemas
O : k/u
lemah, terpasang kateter, terpasang nasal kanul, terpasang infuse
A : gx
intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P :
intervensi dilanjutkan
-
Obs. Keluhan pasien
-
Obs. TTV
-
Kolaborasi dengan tim medis
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar