LAPORAN
PENDAHULUAN
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KASUS
“IMA”
(INFARK MIOKARD AKUT)
DI
RUANG IGD RSUD DR.ISKAK TLUNGAGUNG
I.DEFINISI
Infark Miokard Akut (IMA) di
definisikan sebagai nekrosis miokardium yang di sebabkan oleh tidak adekuatnya pasokan
darah akibat sumbatan akut arteri koroner.Sumbatan ini sebagaian besar di
sebabkan oleh ruptur plak ateroma pada arteri koroner yang kemudian diiikuti
oleh terjadinya trombosis , vasokontriksi, reaksi inflamasi dan mikroembolisasi
distal.Kadang –kadang sumbatan akut ini dapat pula di sebabkan oleh spasme
arteri koroner , emboli, atau vaskulitis (Perki ,2004).
Infark Miokard Akut (IMA) adalah
terjadinya nekrosis miokard yang cepat disebabkan oleh karena ketidakseimbangan
yang kritis antara aliran darah dan kebutuhan darah miokard. (M. Widiastuti
Samekto, 13 : 2001)
Infark Miokard Akut adalah nekrosis miokard akibat aliran
darah ke otot jantung terganggu ( Mansjoer, 1999)
II.ETIOLOGI
Infark Miokard Akut di sebabkan oleh
:
1.Trombus
2.Penimbunan
lipid pada jaringan fibrosa
3.Syok
/ pendarahan
Faktor resiko Terjadinya IMA :
1.Dapat
di ubah :
a.Peningkatan kadar
lemak dan serum
b.Hipertendi
c.Diabtes melitus
d.Diit tinggi lemak
penuh kalori dan kolesterol
e.Kurang gerak
f.Perokok
2.Tidak dapat di rubah
a.Usia :lebih dari 40 tahun
b.Jenis Kelamin : laki- laki lebih banyak
c.Keturunan
d.Ras
III.KLASIFIKASI
Berdasarkan
lapisan otot yang terkena Akut Miokard Infark dapat dibedakan :
1. Akut Miokard Infark Transmural ® mengenai seluruh lapisan otot
jantung (dinding ventrikel).
2. Akut Miokard Infark Non Transmural /
Subendokardial Infark® infark otot jantung bagian dalam (mengenai sepertiga
miokardium).
Berdasarkan tempat oklusinya pada pembuluh darah koroner :
1. Akut Miokard Infark Anterior.
2. Akut Miokard Infark Posterior.
3. Akut Miokard Infark Inferior.
IV.MANIFESTASI
KLINIS
Keluhan utama adalah
nyeri dada biasanya didaerah precordium anterior dirasakan seperti
diremas-remas, berat, tertekan dan terhimpit. Nyeri mulai dirasakan dari
rahang, leher, lengan, punggung dan epigastrium. Lengan kiri lebih sering
terasa nyeri daripada lengan kanan. Rasa sakit biasanya berlangsung lebih dari
setengah jam dan jarang berhubungan dengan aktivitas serta tidak hilang
istirahat atau pemberian nitrat. Nyeri disertai dengan rasa mual, muntah,
sesak, pusing, keringat dingin, berdebar-debar, gelisah, nyeri kepala berat dan
sinkop. Sesak nafas mungkin bersamaan dengan nyeri dada sebagai tanda kemampuan
atau fungsi vetrikel yang buruk pada keadaan iskemik akut. Nausea dan nyeri
abdomen sering dijumpai pada infark yang mengenai dinding inferior. Pada
penderita usia lanjut dan diabetes hanya menunjukkan gejala kelelahan, lesu
atau sinkop.
V.PATOFISIOLOGI
Faktor resiko
Dapat di rubah Tidak dpt di rubah -trombus
-peningkatan
kadar lipid -usia,jenis
kelamin,ras -peningkatan
lipid pada
Dan serum,hipertensi .Dm jaringan fibros a
Diit
tinggi lemak penuh kalori -syok/pendarahan
Dan
kolesterol,kurang gerak,
Aliran darah ke miokard berkurang
sel- sel miokard melakukan anaerob Miocard hipoksi,iskemik
menghasilkan asam laktat
nekrosis miokardium
merangsang pengeluaran histamin IMA kurang
pengetahuan kinin,enzim proteolitik seluler
ttg penyakit
merangsang ujung2 reseptor nyeri miokard cemas
kontraksi miokardium menurun
impuls nyeri di hantarkan ke talamus
penurunan cardiact output
gangguan nyeri
suplay O2 ke
jaringan menurun
B1 (Breath) B2(Blood) B3(Brain) B4(Bladder) B5(Bowel) B6(Bone)
Ket:
1,B1 (Breath) pengambilan
o2 meningkat dipsneu ketidakefektifan
Pola nafas
2.B2(Blood) suplay
o2 kejaringan perifer menurun hipoksia,
pucat, pusing
Ketidakefektifan
jaringan
perifer
3.B3(Brain)
penurunan kesadaran resti cidera
4.B4(Bladder) penurunan
perfusi ginjal retensi
natrium dan ai r
gangguan
eliminasi urine
5.B5(Bowel) menekan
kerja parasympatis penurunan
peristatik usus
akumulasi
cairan di saluran cerna rasa penuh di
lambung mual muntah
6.B6(Bone) hipotensi kelemahan intoleransi aktifitas
g3
nutrisi kurang dari kebutuhan
VI.KOMPILIKASI
Menurut
Price dan Wilson (1995), komplikasi tersebut meliputi ha-hal sebagai berikut:
1.gagal
jantung kongestif
2.syok
kardiogenik
3.edema
parut akut
4.disfungi
otot papilaris
5.defek
septum ventrikel
6.ruptur
jantung
VII.PENATALAKSANAAN
1.
Terapi
Konvensional
Bertujuan mengurangi morbiditas dan
mencegah komplikasi.
a. Medikamentosa
1) Oksigen 2 – 4 L lewat masker
2) Anti-Iskemia
a) Vasodilator (Nitrat/Nitrogliserin) 400 mcg SL atau 5 –
10 mcg/min IV infusion dititrasi 10 % sesuai perbaikan klinis. Vasodilator
dapat meningkatkan suplai oksigen ke daerah iskemik dengan dilatasi pembuluh
epikardial dan kolateral.
b) Analgetik
(Mophine sulfate) 2 – 5 mg dosis IV dapat diulangi tiap 5 – 30 menit.
Memberikan perasaan tenang dan nyaman dan efek sedasi untuk menekan nyeri.
c) Beta
bloker (Metoprolol) 5 mg IV slow infusion dalam 1 – 2 menit. Obat ini membentu
menekan ventrikel ektopi dan mengurangi kebutuhan oksigen miokard secara
sekunter terhadapefek inotropik.
3) Antithrombotik
4)
Antiplatelet(mencegah agregasi platelet)
4)
a)
Aspirin/ASA
dengan dorsis awal 160 – 325 mg nonenteric formula yang dilanjutkan dengan 75 –
160 mg/hari.
b)
Clopidogrel
(PLAVIX ™) dengan loading dose 300 mg diikuti dengan 75 mg/hari.
Terapi dapat
dikombinasikan antara clopidogrel dengan aspirin.
(1)
Enoxaparin
(Lovenox) 1 mg/kg SC tiap 12 jam. Dosis awal 30 mg IV bolus.
(2) (2) Heparin (UFH)
bolus 60 – 70 U/kg IV
C) T
(c)Trombolystics (utk reperfusi awal )
(1)
Tissue
Plasminogen Activator (t-PA) 15 mg IV bolus awal diikuti dengan 50 mg IV 30
menit kemudian, dan 35 mg IV dalam jam berikutnya.
(2)
Streptokinase
(Streptase) 15 juta IU dalam 50 cc D5W IV dalam 60 menit
b. Diet
b)Diet
Diet yang diberikan adalah NPO (nothing per oral) sampai
kondisinya stabil. Diet rendah garam, rendah lemak dan kolesterol secara umum
dianjurkan.
c
c)Pembatasan aktifitas
Bed rest untuk mengurangi konsumsi oksigen sampai
reperfusi atau terapi awal dilakukan dalam 24 – 48 jam.
2.Terapi Pembedahan (Untuk
revaskularisasi)
a.
PTCA (percutaneous Transluminal
Coronary Angioplasty)
b. CABS (Coronary Artery Bypass
Surgery) atau CABG (Coronary Artery Graft Surgery)
c.
Coronary Atherectomy and Rotablator
d.
Laser Angioplasty
VIII.PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1.Elektrokardiografi
Pada elektrokardiogram ditemukan elevasi segmen S-T dengan atau tanpa
disertai terbentuknya gelombang Q patologis.
2,Laboratorium
a. Enzim jantung :
1) Peningkatan kadar kreatinin
kinase miokard (CK-MB). Peningkatan ini
3- 12 jam dari onset nyeri dada dan
mencapai puncaknya dalam 24 jam.
2) Peningkatan kadar Troponin jantung (Troponin-T dan Troponin-I). Peningkatan
terjadi dalam 3-12 jam dari onset nyeri dada dan mencapai puncaknya dalam
24-48 jam.
3) Peningkatan kadar LDH dalam 12-24 jam, memuncak dalam 12-48 jam, dan memakan waktu yang lama untuk
kembali normal.
b. AST ( aspartat amonitransferase )
meningkat terjadi dalam 6-12 jam,memuncak dalam 24 jam dan kembali normal
dalam 3-4 hari.
c.Elektrolit : hiperkalemia/hipokalemia
d. Sel darah putih : leukosit 10.000-20.000,
biasanya tampak pada hari kedua setelah IMA sehubungan dengan proses inflamasi.
e. Kolesterol meningkat
3. Radiologi
Tidak banyak membantu diagnosis
IMA tetapi berguna untuk mendeteksi adanya bendungan paru (gagal jantung),
kadang dapat ditemukan kardiomegali.
a. Ekokardiografi
Dapat tampak kontraksi
asinergi di daerah yang rusak dan penebalan sistolik dinding jantung yang
menurun. Dapat mendeteksi daerah dan luasnya kerusakan miokard, adanya penyulit
seperti anerisma ventrikel, trombus, ruptur muskulus papilaris atau korda
tendinea, ruptur septum, tamponade akibat ruptur jantung, pseudoaneurisma
jantung.
b. Angiografi koroner
Menggambarkan
penyempitan/sumbatan arteri koroner.
Menurut WHO
(dalam Wita 1994), kriteria klinis diagnosis IMA ditegakkan bila terdapat
2 dari 3 kriteria ini :
1.Nyeri dad yg
spesifi 30 menit
2. Kelainan EKG spesifik berupa : peningkatan segmen ST, gelombang Q
patologis, T terbalik.
3. Peningkatan enzim serum (> 2
kali) : CK-MB,LDH,trrnponin 1 dan SGOT
IX.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Nyeri
akut berhubungan dengan iskemia/ hipoksi miokard
2.Intoleransi
aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplay O2 miokard dengan
kebutuhan tubuh
3.pola
nafas tidak efektif berhubungan dengan dispneu
X.INTERVENSI
DX 1:
1.Pantau nyeri (kharakteristik,lokasi,intensitas,durasi,respom)
R/variasi
penampilan dan perilaku klien ,karena nyeri sebagai temuan pengakajian pemberian antiangina
2.Berikan lingkungan tenang dan tunjukan perhatian
yang tulus
R/membantu
menurunkan persepsi respo-respon nyeri dengan adap tasi fisiologis tubuh
terhadap nyeri
3.Berikan tehnik distraksi dan relaksasi
R/mengurangi
nyeri tanpa obat
4.Kolaborasi dalam pemberian terapi
R/untuk
mempercepat proses penyembuhan
DX II:
1.Pantau tanda-tanda vital
R/mengetahui
keadaan umum px
2.Tingkatan istirahat dan batasi aktivitas
R/menurunkan
kerja miokard dan menurunkan resiko komplikasi
3.Bantu ADL pasien
R/mencegah
aktifitas berlebih
4.Kolaborasi progam rehabilitasi pasca serangan ima
R/kerja sama
tim kesehatan dalam proses penyembuhan
DX III:
1.BHSP
R/membina
hubungan saling percaya antara pasien dengan perawat
2.Pemberian O2
R/agar jalan
nafas efektif
3.Memberikan posisi semiflower
R/mencegah
tekanan otot agar px rileks
4.Kolaborasi dengan tim medis
R/mempercepat
proses penyembuhan
5.Observasi TTV
R/untuk
mengetahu keadaan px
DAFTAR PUSTAKA
·
Muttaqin,Arif.2009.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskuler dan Hematologi-jakarta .Salemba.Medika
·
Udjianti,Wajan juni,2011.Keperawatan kardiovaskuler-jakarta:Salemba
Medika ,
·
Doenges M.E.,
1999, Rencana Asuhan Keperawatan, edisi ke-3. Jakarta : EGCNanda, 2005 -2006, Diagnosa Keperawatan, alih bahasa Budi Santosa,
Jakarta ; EGC
ASUHAN
KEPERAWATAN
PADA
PASIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
“IMA”
Infark Miokard Akut
Di
IGD RSUD Dr.ISKAK TULUNGAGUNG
FORMAT PENGKAJIAN
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
NO.MR:666777 DATA IDENTITAS SOSIAL PASIEN
Nama
Lengkap (Nama sendiri)
|
Sex
|
Umur /Tgl
lahir
|
|
Tn.N
|
|
L
|
68
Tahun
|
Alamat Pasien (Menurut
KTP/SIM)
|
|||
No. KTP/SIM :
3334
Jln/Dsn : Ds.Gedangan
Kel/Desa : Ds Gedangan
Kec : Karangrejo
Kodya/Kab : Tulungagung
|
|||
Agama
|
Suku
|
Bangsa
|
Kasus
Polisi
|
Islam
|
Jawa
|
Indonesia
|
-
|
Status
Perkawinan
|
Jenis
Pembayaran
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
Menikah
|
Umum
|
SD
|
Petani
|
Cara
Datang
|
Transportasi
ke IRD
|
Komunikasi
|
|
Datang
sendirI
|
|
Naik
Mobil
|
Baik
|
Kejadian tgl :
2I-02-2014 Jam :08.00
WIB Di: Rumah
|
|||
Datang di IRD
tgl : 21-02-2014 Jam : 10.00 WIB
|
|||
Keadaan Pra
Hospitalisasi : GCS :4-5-6 Tensi: 122/64 mmH Nadi :84x/mnt
Pernafasan : 22x/mnt, Suhu:36,5
°C
Tindakan Pra
Hospital :
RJP ( Infus ) Bebat ETT
Penjahitan
NGT Bidai Pipa oro/ naso
Trakeostomi ( Obat ) Kateter Suetion
Urine
( 02 ) Penjahitan pharingial DLL:...
|
|||
TRIAGE : Jam
10.00 WIB oleh perawat
Keluhan Utama
(Subyektif)
px mengeluh
nyeri di bagian dada, sesak dan merasa masuk angin serta keluar keringat dingin
|
S.ax : 36,5 °C
S.rec : -°C
|
N :83. x/mnt
TD :122/64
mmHg
|
|
P : 24x/mnt
|
(Pediatri)
BB : 60 Kg
|
||
Riwayat
Penyakit :
-
DM
-
PJK - Dll
-
Asma -( Tidak ada )
|
|||
Riwayat
Alergi : Ya ( Tidak) lain-lain
|
Kategori
Triage :
P1 ( P2) P3 PO
|
||
Keadaan Umum ; (Obyektif) : Baik Sedang ( Buruk )
|
|||
-
|
Pernafasan :
(B)
Gerak dada
(Simetris
) Asunetris
Pernafasan :
(B)
-
Normal
-
Retractive
-
Kusmaul
-
(Dangkal )
-
Trachypnoe
|
Sirkulasi :
(C)
N.Carotis
:…-……./mnt
N.Radial : 83x./mnt
Kulit Muskulo
:
-
Normal
-
Jaundice
-
Cyanosis
-
(Pucat )
-
( Berkeringat )
-
( Akral dingin )
|
GCS :
R.Mata :
4
R.Verval : 5
R.Motorik
: 6
Total :15.
|
Pemeriksaan
Fisik (Assasment)
Keterangan
|
||
Jam : 13.00
|
Pemeriksaan :
Lab / Foto / ECG / Lain – lain
PARAMETER NILAI
RUJUKAN
WBC 10.60
(10^3/uL) 4.0-10.0
RBC 4.13 (10^6/Ul) 3.80-6.00
HGB 12.0 (9/dL) 11.0-16.5
HCT 35.68 (%) 35-50
MCV 86.7 (fL) 81.0-99.0
MCH 29.1 (PG) 27.0-31.0
MCHC 33.5
(9/dL)
33.0-37-0
PLT 23.7 (10^3/Ul) 140-450
RDW-SD 43.1
(fL)
35-47
RDW-CV 14.0
(%)
11.5-14.5
PDW 8.9 (fL) 9.0-13.0
MPV 8.6 (fL) 7.2-11.1
P-LCR 15.1 (%) 15.0-25.0
PCT 0.20 (%)
0.15-0.400
NEUT# 7.27 *
(10^3/uL)
1.5-7
NEUT% 68.5 *
(%)
40-74
LYMPH# 23.7*
(10^3/uL)
1-3,7
LYMPH % 22.4* (%) 19-48
MONO# 0.92
(10^3/uL) 0.16-1
MONO% 0.92*
(%)
3-9
EO# 0.29 (10^3/uL) 0-0.8
EO% 2.7 (%) 0-7
BASO# 0.03
(10^3/uL)
0-0,0
BASO% 0.1
(%)
0-1
|
|
Diagnosa : IMA
|
||
Jam
|
Terapi / Tindakan
/ Konsul
Oral :
Aspilet 1x1
tab
CPG 1x1 tab
Laxadin
3x6 syr
Diazepam 0-0-1
tab
Coveram 5/10
1x1 tab
Ext pamol 1
tab , exantcicida
Inj:
Arixitra 1x1
Syr, 13DN 1mg/
1 jam
Ext Ranitidin
1 amp
Ext
ondansetron 1 amp
|
Jawaban /
catatan
|
Jam keluar IRD
: -
|
||
Tindakan
Lanjut KRS ( MRS ) PP D Operasi
Pindah ke bag:
ICCU Lain – lain
|
||
Tanggal :
21-02-2014
Nama Perawat :
Selvana Lutvi Andani
|
Tanda Tangan
|
ANALISA
DATA
Nama
Pasien : Tn.N
Umur : 68 Tahun
No.
Register : 666777
KELOMPOK DATA
|
KEMUNGKINAN PENYEBAB
|
MASALAH
|
DX
I
Ds:
px mengatakan nyeri
Pada bagian dada
Do:
K/u lemah
Tampak
menyeringai
Infus +
O2
4lpm
Terlihat berkeringat
Skala nyeri 4
TTV:
TD:122/64mmhg
Nadi: 83x/mnt
RR: 24x/mnt
Suhu : 36,5°c
DX
II
Ds:px
mengatakan sesak
Serta keluar keringat
Dingin.
Do:K/u
lemah ,sesak
Terlihat berkeringat
Bedrest
O2 4lpm
TTV:
TD: 122/64mmhg
Nadi:83x/mnt
RR: 24x/mnt
Suhu:36,5 °c
|
Aliran
darah ke miokard berkurang
Iskemia
Sel2
miokard melakukan metabolisme anaerob
Menghasilkan
asam laktat
Merangasang
pengeluaran histamin kinin ,enzim proteolitik seluler
Merangsang
ujung2 reseptor nyeri miokard
Impuls
nyeri di hantarkan ke talamus
Nyeri
Aliran
darah ke miokard berkurang
Iskemia
Terjadi
nekrosis miokardium
Kontraksi
miokardium
upaly
O2 ke jaringan menurun
Dispneu
Pola
nafas tidak efektif
|
Nyeri
berhubungan dengan Iskemi miokard
Pola
nafas tidak efektif berhubungan dengan Dispneu
|
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn.N
Umur :68 th
No. Register :666777
NO
|
TANGGAL
MUNCUL
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TANGGAL
TERATASI
|
TTD
|
1
2
|
21-02-2014
|
1.Nyeri
berhubungan dengan Iskemi miokard
Ds:
px mengatakan nyeri
Pada bagian dada
Do:
K/u lemah
Tampak
menyeringai
Infus +
O2
4lpm
Terlihat berkeringat
Skala nyeri 4
TTV:
TD:122/64mmhg
Nadi: 83x/mnt
RR: 24x/mnt
S:36,5°c
2. Pola nafas
tidak efektif berhubungan dengan Dispneu
Ds:px
mengatakan sesak
Serta keluar keringat
Dingin.
Do:K/u
lemah ,sesak
Terlihat berkeringat
Bedrest
O2 4lpm
TTV:
TD: 122/64mmhg
Nadi:83x/mnt
RR: 22x/mnt
Suhu:36,5
|
-
-
|
|
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NAMA: Tn.N UMUR:68 th NO.REG: 66777
NO
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
KRITERIA STANDART
|
RENCANA TINDAKAN
|
RASIONAL
|
TANDA TANGAN
|
1
2
|
Nyeri
b/d iskemia miokard
Pola nafas tidak efektif
|
Setelah di
lakukan tindakan keperawatan 6-8 jam nyeri berkurang /hilang
Setelah di
lakukan tidakan keperawatan 6-8 jam
pola nafas kembali normal
|
1.Memberikan
keadaa yg tenang
2.keadaan
nyeri berkurang
3.Kajian utama
cukup
4.Skala nyeri
berkurang
5.TTV dalam
batas normal
1.memberikan keadaan
yg tenang
2.Nafa kembali
normal
3.TTV dalam
batas normal
|
1.BHSP
2.Kaji
tingkat nyeri
3.Ajarkan tehnik distraksi relaksasi
4.Kolaborasi
dengan tim medis
5.Observasi
TTV
1.BHSP
2.Pemberian oksigen
3.Memberikan
posisi semi fowler
4.Kolaborasi
dengan tim medis
5.Observasi
TTV
|
1.Membina
hubungan saling percayaa antara px dengan perawat
2.Berguna
dalam menentukan kedaan px
3.Memper
cepat proses
penyembuhan
4.untuk
mengetahui Keadaan px
1.membina
hubungan saling percaya antara px dg
perawat
2.agar jalan jalan
nafas efektif
3.mencegah
tekanan otot agar px rileks
4.memper cepat
proses penyembuhan
5.Untuk
mengetahui Kedaan px
|
|
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama
Pasien : Tn.N
Umur : 68 th
No.
Register : 666777
NO
|
NO.DX
|
TANGGAL/
JAM
|
IMPLEMENTASI
|
TTD
|
1
2
|
DX
I
DX
II
|
21-02-2014
10.00
21-02-2014
10.00
|
1.BHSP
Membina hubungan saling percaya dengan
Px
2.Mengkaji
tingkat nyeri px
3.Mengajarkan
tehnik distraksi relaksasi
4.Menganjurkan
px agar tenang , tarik nafas
Jika terjadi nyeri
5.Observasi
TTV :
TD:122/64 mmhg - Suhu:36,5°c
Nadi:83x/mnt -RR:22x/mnt
Skala nyeri 4
6.Berkolaborasi
dengan Tim medis dalam
Pemberian terapi
-Aspilet 1x1 -Coralon 2x1
-CPG 1x1 -Inj:Arixitri 1x1
-Laxadin 3x 6 -ext Ranitidin 1 amp
1.BHSP
2.Memberikan
02 4lpm
3.Memberikan
posisi semi fowler
4.Mengajarkan
tehnik distraksi relaksasi
5.Observasi
TTV :
TD:122/64 mmhg
Suhu:36,5
Nadi:83x/mnt
RR: 22x/mnt
6.Berkolaborasi
dengan Tim medis dalam
Pemberian terapi
-Aspilet 1x1 -Coralon 2x1
-CPG 1x1 -Inj:Arixitri 1x1
-Laxadin 3x 6 -ext Ranitidin 1 amp
|
|
CATATAN
PERKEMBANGAN
Nama
Pasien : Tn.N
Umur : 68 th
No. Register :
666777
NO
|
NO.DX
|
TANGGAL/
JAM
|
CATATN
PERKEMBANGAN
|
TTD
|
1
2
|
DX
I
DX II
|
21-02-2014
14.00
21-02-2014
14.00
|
S: px
mengatakan nyeri pada dada
0:K/u cukup
Masih tamapak menyeringai
Skala nyeri 4
Tampak berkeringat
Infus +
02 4lpm
Posisi semi fowler
TTV:
TD: 120/70
mmhg Nadi 84x menit
Suhu :36 RR: 22xmnt
A:Masalah
belum teratasi
P:Klien di
pindah
S: Px
mengatakan sesak berkurang
O: K/u lemah,sesak
Tampak berkeringat
Infus +
02 4lpm
Posisi semi fowler
TTV:
TD: 120/70
mmhg Nadi 84x menit
Suhu :36 RR: 22xmnt
A:Masalah teratasi sebagaian
P:Klien di
pindah
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar